Sejarah ST12
Satu lagi grup band asal kota kembang Bandung menyemarakan belantika
musik Indonesia. ST12, grup yang terdiri dari 4 personil, Pepep (Drum),
Iman Rush (Guitar), Pepeng (Guitar), dan Charly Van Houtten (Vokalis)
ini dibentuk sejak Januari 2005 lalu.
Grup yang bermimpi untuk menjadi band papan atas itu mengusung jenis
musik pop alternatif. “Kami menganggap jenis musik ini akan lebih mudah
didengar, easy listening. Dan pendengar pun tampaknya lebih memilih
untuk mendengarkan lagu-lagu seperti itu,” ungkap Pepep mewakili
teman-temannya.
Untuk menambah kualitas pada album perdana yang berjudul Aku Tak
Sanggup Lagi, mereka melibatkan musisi Indra Utopia sebagai pengisi bass
dan kang Iman GAIA untuk mengisi keyboard.
Awalnya grup band ini diprakarsai oleh Pepep dan Iman Rush. Pepep
yang sebelumnya pernah tergabung dalam Oliv Band mengajak Pepeng,
temannya yang sama-sama pernah tergabung dalam grup Oliv Band.
Ternyata jalan mereka tetap tidak semulus seperti yang dibayangkan.
Ketiga pria ini merasa kesulitan untuk mendapatkan seorang vokalis yang
memiliki kriteria suara yang sesuai dengan keinginan mereka. Maka sebuah
audisi pun dilakukan. Saat audisi, ketiganya dipertemukan dengan Carly
Van Houtten. “Charly memiliki karakter suara yang bagus dan cukup kuat.
Selain itu dia memiliki latar belakang sebagai pengajar vokal. Jadi,
tampaknya tidak sulit bagi dia untuk membawakan lagu saat audisi
berlangsung,” papar Pepep.
Tidak berbeda dengan grup-grup band yang sedang naik daun sekarang
ini, lagu-lagu mereka pun kebanyakan bertema tentang cinta. “Cinta
sifatnya lebih fleksibel. Lebih universal. Bisa dinikmati oleh siapa
saja, muda dan tua. Dan tema-tema seperti inilah yang akan terus laku di
pasaran,” tambah Pepep.
Nama ST12 sendiri diambil dari nama jalan, Stasiun Timur No 12, yang
merupakan lokasi studio tempat mereka kumpul. Di studio tersebutlah,
keempat orang pemuda ini kerap kali berkumpul dan mengasah kemampuan
mereka dalam bermusik. “Studio ini memang sering dijadikan tempat
mangkal oleh teman-teman musisi lain, baik yang yunior, maupun senior di
Bandung,” jelas Pepep mengenai sejarah berdirinya ST12.
Bubarnya ST12
CERITAMU.COM - BUBARNYA
ST12
tak selalu diiringi dengan tangisan penggemarnya. Bagi penghujatnya,
bubarnya band asal Bandung ini disambut “gembira” lantaran inilah era
baru pasca pop melayu yang menyayat-nyayat itu. Istilah mahalnya,
runtuhnya hegemoni pop melayu. Begitukah?
“Sukur deh akhirnya bubar,” celetuk bento
'sebut saja begitu'
cowok tambun yang terang-terangan sebel dengan ST12. “Buat aku kok
mereka merusak kuping saja!” tegasnya sambil terkekeh. Entah kalian
setuju atau tidak, band ini sejatinya sudah sangat memberi warna yang
kuat di musik Indonesia. Suka atau tidak yang mendengarnya.
Ketika memutuskan hengkang, sejatinya
Charly
sudah membubarkan ST12. Mengapa? Yah karena dialah yang membentuk,
menjadi motor lagu-lagu suksesnya sekaligus vokalisnya. Alasan berbeda
visi dengan
Pepep atau
Pepeng 'mah' sudah terdengar sejak album terakhir dirilis.
Lalu pilihannya ngapain? Charly punya manajemen artis bernama
Pangeran Cinta,
yang kabarnya juga akan membuat label sendiri. Sementara Pepep dan
Pepeng sampai saat ini tidak tahu akan melakukan apa nantinya. Mereka
juga hanya diam ketika ditanya bagaimana nasib SETIA (ini nama fans
ST12) yang sudah mendukung mereka habis-habisan selama ini. Ah,
kamu..kamu..kamu ya… [Kaisar]